saat senja menemaniku...


Kamu adalah senja yang membuat teduh mataku, 
hatiku, jiwaku dan perasaanku,
Tapi ku tak tau, kamu akan pergi bersama datangnya malam,
Senja akan tergantikan malam yang dingin, yang pekat bahkan kelam,
Dan ku juga tau, esok senja akan kembali dengan semburat yang sama indah, jingga, anggun memerah bahkan memukau,

Tapi ku tak bisa menatapmu seperti kemarin,
karena kau tak kan pernah memanggilku untuk melihat keindahan senja lagi,
Aku hanya bisa mengingat bahwa engkau pernah menemaniku di tempat itu,

Seperti hari ini...
masih mentari yang sama...
senja yang sama...
jingga yang sama...
tempat yang sama dan diriku yang sama...

melati..., kurasa kulihat putihmu,

Kala sumber cahya memancarkan rona
Sinar semburatnya merekah di ufuk
Ketika mata terbuka kedua kelopaknya
Terjaga dari lelapnya tidur

Berdengung dalam pendengaran
Menyapa suara kehidupan
Dengung duka, raung petaka
Menyelimuti pribadi manusia-manusia

Dikala tumbuh MELATI PUTIH
Rekah kembang diatas dahan
Pembuka masuknya cahya kehidupan
Tumbuhlah kuncup nan segar

Ketika kupu-kupu beterbangan
Lincah menari-nari keliling ranting
Mengitari lapangan dan dusun
Menyapa riang setiap mekar dan kuncup

Nafas kembang aroma MELATI PUTIH
Hembusan semerbaknya nan wangi
Ketika mata menatap gunung nan tinggi

Tinggi, emoh kemewahan diniawi
Telanjang dalam zuhud dan kepapaan
Saling menjawab hembusan MELATI PUTIH
Memenuhi gurun sahara gersang
Wanginya…
Memberikan secercah asa kehidupan

Tak kenal diam, tak pula reda
Ketika hati riang menari
Bersuka ria gembira
Menggema….
Gema arumnya wangi MELATI PUTIHKU

jelang ramadhan...

di tengah malam,
saat aku menatap langit berhias bintang,
seakan-akan malam-malam suci itu
sedang berbaris menunggu giliran
untuk bertemu denganku.
Sambil membawa nampan-nampan,
yang akan dipersembahkan pada-Nya
setiap pagi menjelang.

Akankah nampan-nampan itu
kuisi dengan sepenuh cinta.
Sanggupkah aku merajut amal mulia,
doa, ilmu, alquran, sujud,
bahagiakan fakir miskin dan
berbuat baik pada sesama,
sebagai persembahanku pada-Nya

Ataukah aku akan tega,
membiarkan malam-malam suci berlalu
sambil mencucurkan air mata
karena menahan malu
saat harus mempersembahkan
nampan-nampan kosong pada-Nya,
yang telah memberiku segalanya


mohon maaf ats segala khilaf dan salahku...
selamat menjalankan ibadah puasa, semoga menjadikan kita lebih bertaqwa..
 
Home | Gallery | Tutorials | Freebies | About Us | Contact Us

Copyright © 2009 jejak langkah... |Designed by Templatemo |Converted to blogger by BloggerThemes.Net

Usage Rights

DesignBlog BloggerTheme comes under a Creative Commons License.This template is free of charge to create a personal blog.You can make changes to the templates to suit your needs.But You must keep the footer links Intact.