Angin syahdu menendang senandung rindu,
bait demi bait terlantun,
mekarkan kembang hidupkan taman,
Ini kisah gembira tentang kembalinya sang bayu nan teduh,
sang kawan sejati,
sang teman sehati kala menatap cinta,
Dik, mengapa pergi demikian lama . . .
tak tahukah engkau rindu t'lah menggunung . . .
Kini engkau kembali,
kini kerinduan t'lah terobati,
berganti gejolak yang tak kalah merisaukan,
penantian akan senyum yang engkau tebar,
senyum termanis dari jiwa yang terindah . . .