subuh itu kulipat sajadahku seusai shalat, kulanjutkan dengan tadarus Al qur'an dan mentadaburinya.
Aku tenggelam dalam kedamaian, dan kurasakan kedamaian itu mengalir dalam darahku, merasuk dalam sukmaku.
ketika kusibak mentari hari ini, kulihat dia melemparkan senyumnya padaku, sungguh indah... lalu kusambut pagi ini dengan teriakan "selamat pagi dunia",
kudengar diapun menjawab, "selamat pagi juga hesti". Seketika itu timbul semangat dalam diri ini, "hari ini harus lebih baik dari kemarin".
Ketika siang, kulihat betapa setianya matahari menyinari bumi Allah ini, memancarkan sinarnya dan menggantikan malam sehingga hamba-hamba-Mu bisa menjalankan aktivitas untuk mencari ridha-Mu.
Adzanpun terdengar menggema, kuangkat tangan ketika takbiratul ihram, kurasakan Engkau ada dihadapanku. Aduhai damainya saat-saat seperti ini.
Ketika matahari mulai tergelincir, terdengar panggilan-Mu lagi.
"Allahuakbar Allahuakbar...! !" kujawab juga Allahuakbar-Allahuakbar...
Lalu akupun khusuk dalam shalat, sujud menyembah-Mu. Sungguh aku belum pernah merasakan nikmatnya menyentuh kening dan hidungku diatas sajadah kecuali pada saat seperti ini. Aku mencium wangi yang sangat luar biasa membuatku tenang. Tetapi yang sangat menakjubkan, adalah ketika senja mulai menyambut. Akupun bergegas untuk bercinta lagi dengan-Mu. Terurai kembali puji-pujian dan do'a-do'a dari bibirku disetiap gerakan shalatku.
Kurasakan Engkau tersenyum padaku. Aduhai, aku tidak pernah melihat senyum seindah itu.
Disaat malam menjemput, kuawali malamku dengan selalu memberikan shalawat kepada junjunganku nabi Muhammad saw, kekasih-Mu nabi Ibrahim as.
Kututup shalat isya'ku dengan salam dan mahabah kepada-Mu. Aku merasakan Engkau membelaiku, membacakan dongeng-cerita pada kekasih-Mu, meninabobokan aku. Sehingga akupun tertidur dengan hiasan mimpi yang indah untuk menjemput datangnya subuh lagi...